Selasa, 31 Agustus 2010

BOLA SEPAK KADIPATEN MAJALENGKA


Perusahaan Bola Kadipaten Majalengka
Triple’S (PT. Sinjaraga Santika Sport Indonesia) adalah perusahaan bola sepak jahit terbesar di Indonesia yang terletak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat dan satu-satunya perusahaan bola sepak di Indonesia yang telah mendapatkan pengakuan Internasional ISO 9001 – 2000 untuk sistem kualitas manajemen dan sertifikat khusus untuk masyarakat Eropa dari negara Italia CE No. 0376. Kualitas mengacu kepada standar FIFA yang telah melalui riset dan pengembangan yang secara terus menerus dengan memakai bola dalam terbaik di dunia yaitu Taiwan Butyl atau Latek Enkay India dan Bahan kulit Sintesis plihan serta proses cetak dan tinta cetak memakai teknologi dari Jerman yang tidak mudah luntur sehingga menghasilkan bola sepak berkualitas internasional Sampai saat ini komposisi ekspor masih diatas 90%.
Pemerintah Afrika Selatan (Afsel) tertarik menggunakan bola produksi Majalengka pada Piala Dunia 2010. Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Bantuan Administrasi Internasional (Head of Division for Foreign International Cooperation Administration Centre Department of Industry) Departemen Perindustrian Riris Mahardi usai pertemuan Komisi Bersama Indonesia-Afsel di Batam, Provinsi Kepri, Selasa.
Bola Majalengka memiliki kualitas standar. “Bola produksi Majalengka juga pernah digunakan pada turnamen di Spanyol,” katanya.
Gambar : Stand Bola dan diskon 20% pada penjualan di Jakarta Fair 2010
Selain bola, Deperin juga menawarkan pemerintah Afrika Selatan berbagai cinderamata Piala Dunia yang diproduksi Usaha Kecil Menengah (UMK) Indonesia. UMK dapat memproduksi berbagai cinderamata Piala Dunia sesuai dengan pesanan.
Deperin juga mengajukan pembuatan aksesoris hotel yang digunakan untuk Piala Dunia. Ia mengatakan, Deperin dan Pemerintah Afsel akan membicarakan penggunaan produk Indonesia lebih lanjut pada pertemuan selanjutnya

Direktur Produksi dan Ekspor-Impor PT Triple S Majalengka Jefry Romdonny, di Majalengka, Sabtu (5/6), menyebutkan ekspor bola ke Afrika Selatan sebelumnya hanya satu kontainer ukuran 20 feet dalam setiap pengiriman dengan kapasitas 8.316 buah bola.
Namun, menurut dia, sejak awal 2010 ekspornya meningkat hingga dua kontainer ukuran 40 feet per bulan. "Kami hanya memenuhi permintaan pembeli. Kami tidak tahu bola itu digunakan untuk pertandingan di Piala Dunia nanti atau tidak. Yang pasti kiriman ke Afrika Selatan meningkat hingga empat kali lipat dari sebelumnya," katanya.
Ia mengatakan awal kerja sama ekspor bola sepak ke Afrika Selatan pada 2006. Awalnya ada seorang pembeli asal Afrika Selatan mengunjungi pabriknya sambil membawa sampel bola yang diperoleh dari Timur Tengah.
"Setelah kami lihat, ternyata bola tersebut sama persis dengan yang kami buat. Sejak itu, dia pesan ke kami, dan pengirimannya langsung ke Afrika Selatan," katanya.
Peningkatan pesanan bola sepak juga terjadi untuk ekspor ke sejumlah negara lain di antaranya Jepang, Malaysia, Singapura, dan sejumlah negara di Timur Tengah. Pihaknya bahkan sampai kewalahan memenuhi permintaan ekspor tersebut, karena keterbatasan tenaga kerja.
Menurut dia, tenaga kerja pembuat bola sepak di pabriknya saat ini sebanyak 200 orang, ditambah 2.500 perajin yang tersebar di empat kabupaten yaitu Majalengka, Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon, Kuningan, serta Kabupten Indramayu.
"Namun, kami hanya mampu memproduksi 100.000 buah bola per bulan, sehingga masih jauh dari permintaan sejumlah negara yang mencapai 250.000 bola per bulan, katanya.
Meskipun bola sepak produksi PT Triple S di Jalan Liangjulang, Kadipaten, Kabupaten Majalengka ini merupakan buatan tangan, namun Jefry memastikan kualitasnya tidak diragukan lagi, karena telah diakui dunia hingga memperoleh sertifikat lisensi dari federasi sepak bola dunia, FIFA pada 2009.
"Bahkan bola buatan kami pernah digunakan pada Piala Dunia 2006 di Korea," katanya.(Ant/RIZ).
Sumber bacaan a.l :  Metrotvnews.com 5 Juni 2010 dan http://nurfahmi.wordpress.com/2008/02/26


PIALA DUNIA 2010 VS KABUPATEN MAJALENGKA INDONESIA
dikemas 0leh : Isamas54
(Tulisan ini sudah dimuat pada Blog ini "Topik Kini Edisi Juli 2010")
Selama sebulan penuh yaitu dari mulai 11 Juni sampai dengan 11 Juli 2010 masyarakat dunia dihebohkan dengan kejuaraan sepakbola Paiala Dunia 2010 yang diselenggarakan di Afrika Selatan atau yang pertama kali diselenggarakan di Benua Hitam Afrika. Siapa akan menjadi juara waktu itu masih tebak-tebakan termasuk Sang Dedy Corbuzer, dan juga Si Paul Gurita yang tebakannya hampir seratus persen benar termasuk menebak secara tepat Tim Negara Spanyol sebagai juaranya.
Itu cerita sepakbola dan Piala Dunia secara umum yang kilasannya ada dimana-mana, sekarang kita beralih ke judul tulisan ini …..
Sebagaimana kita ketahui bahwa bola resmi Piala Dunia adalah buatan Adidas dengan nama “Jabulani” (bukan JEBOLANA) yang diisukan sebagai bola yang “sulit ditebak” arahnya sehingga bisa dijadikan kambing hitam oleh Tim-Tim yang diunggulkan tetapi keok /tersisih sebelum ke perdelapan atau ke perempat final. Terlepas dari itu semua ………….Pemerintah Afrika Selatan (Afsel) menjelang berlangsungnya pertandingan Piala Dunia 2010 tertarik menggunakan bola sepak produksi dari Majalengka Indonesia. Kalau bukan Si Jabulani atau bola buatan Majalengka ini yang digunakan, maka mungkin saja ceritanya lain lagi.
Kita lanjutkan ……
Indonesia sampai saat ini belum pernah lolos dalam kejuaraan sepakbola Piala Dunia walaupun sampai ke 32 besar, tetapi jangan heran kalau hasil produksi Negara kita bisa turut mendukung dalam rangka penyelenggaraan kejuaraan sepak bola Piala Dunia 2010 tersebut ….. yaitu berupa bola sepak buatan Kabupaten Majalengka Indonesia.
Sebuah perusahaan bola sepak jahit terbesar di Indonesia yang terletak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang dikelola oleh PT. Sinjaraga Santika Sport Indonesia Triple’S (maaf …. ini bukan promosi tetapi sekedar informasi mengenai kekayaan Negara Kita), telah menarik minat Pemerintah Afrika Selatan (Afsel) untuk menggunakan bola produksi Majalengka pada Piala Dunia 2010. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Pusat Bantuan Administrasi Internasional (Head of Division for Foreign International Cooperation Administration Centre Department of Industry) Departemen Perindustrian Riris Mahardi usai pertemuan Komisi Bersama Indonesia-Afsel di Batam Provinsi Kepri pada bulan Juni 2010.
Perusahaan produsen bola sepak dari Majalengka ini dapat kita banggakan, antara lain :
1. Merupakan perusahaan bola sepak jahit terbesar di Indonesia
2. Satu-satunya perusahaan bola sepak di Indonesia yang telah mendapatkan pengakuan Internasional ISO 9001 – 2000 untuk sistem kualitas manajemen dan sertifikat khusus untuk masyarakat Eropa dari negara Italia CE No. 0376
3. Kualitas mengacu kepada standar FIFA yang telah melalui riset dan pengembangan yang secara terus menerus dengan memakai bola dalam terbaik di dunia yaitu Taiwan Butyl atau Latek Enkay India dan Bahan kulit Sintesis plihan
4. Proses cetak dan tinta cetak memakai teknologi dari Jerman yang tidak mudah luntur sehingga menghasilkan bola sepak berkualitas internasional
5. Sampai saat ini komposisi ekspor masih diatas 90%.
Namun seperti kita ketahui dan saksikan bahwa yang dipergunakan pada pertandingan Piala Dunia 2010 adalah Jabulani dimana bola ini dibuat oleh Adidas, dan diperkenalkan tepat sebelum pengundian grup piala dunia 2010 pada tanggal 4 Desember 2009 (Jabulani menurut bahasa Zulu berarti "merayakan”). Nakh kalau begitu bola dari Majalengka tersebut minimal turut andil digunakan oleh para pecinta sepak bola di Negara Afrika Selatan yaitu menjelang kejuaraan Piala Dunia atau ketika masyarakat di sana sedang “demam-demamnya sepakbola”
Terlepas dari digunakan atau tidaknya dalam perhelatan Piala Dunia 2010 namun menurut data-data yang menunjang untuk memperkenalkan produksi kita ke mancanegara yaitu :
1. Ekspor bola sepak produksi dari Majalengka (tepatnya di Kadipaten), Jawa Barat, Indonesia, untuk tujuan negara tuan rumah Piala Dunia 2010, Afrika Selatan meningkat hingga empat kali lipat dari biasanya.
2. Direktur Produksi dan Ekspor-Impor PT Triple S Majalengka Jefry Romdonny, di Majalengka, Sabtu tanggal 5 Juni 2010, menyebutkan bahwa ekspor bola ke Afrika Selatan sebelumnya hanya satu kontainer ukuran 20 feet dalam setiap pengiriman dengan kapasitas 8.316 buah bola, namun menurut dia, sejak awal 2010 ekspornya meningkat hingga dua kontainer ukuran 40 feet per bulan. "Kami hanya memenuhi permintaan pembeli. Kami tidak tahu bola itu digunakan untuk pertandingan di Piala Dunia nanti atau tidak. Yang pasti kiriman ke Afrika Selatan meningkat hingga empat kali lipat dari sebelumnya," katanya.
Adapun historikal kerjasama dan data perkembangannya yaitu ………………..
• Direktur Produksi Eksim tersebut mengatakan bahwa awal kerja sama ekspor bola sepak ke Afrika Selatan pada 2006. Awalnya ada seorang pembeli asal Afrika Selatan mengunjungi pabriknya sambil membawa sampel bola yang diperoleh dari Timur Tengah. "Setelah kami lihat, ternyata bola tersebut sama persis dengan yang kami buat. Sejak itu, dia pesan ke kami, dan pengirimannya langsung ke Afrika Selatan," katanya.
• Peningkatan pesanan bola sepak juga terjadi untuk ekspor ke sejumlah negara lain di antaranya Jepang, Malaysia, Singapura, dan sejumlah negara di Timur Tengah. Pihaknya bahkan sampai kewalahan memenuhi permintaan ekspor tersebut, karena keterbatasan tenaga kerja.
• Menurut dia, tenaga kerja pembuat bola sepak di pabriknya saat ini sebanyak 200 orang, ditambah 2.500 perajin yang tersebar di empat kabupaten yaitu Majalengka, Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon, Kuningan, serta Kabupten Indramayu.
• "Namun, kami hanya mampu memproduksi 100.000 buah bola per bulan, sehingga masih jauh dari permintaan sejumlah negara yang mencapai 250.000 bola per bulan, katanya.
Meskipun bola sepak produksi PT Triple S di Jalan Liangjulang, Kadipaten, Kabupaten Majalengka ini merupakan buatan tangan, namun Jefry memastikan kualitasnya tidak diragukan lagi, karena telah diakui dunia hingga memperoleh sertifikat lisensi dari federasi sepak bola dunia, FIFA pada 2009. "Bahkan bola buatan kami pernah digunakan pada Piala Dunia 2006 di Korea,".
• Bahkan pernah digunakan pada turnamen di Spanyol (yang menjadi Juara dalam Piala Dunia 2010).
Itulah sekelumit berita yang berkaitan antara Kabupaten Majalengka dengan kejuaraan sepakbola Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Perlu diketahui bahwa selain bola, Departemen Perindustrian juga menawarkan kepada pemerintah Afrika Selatan berbagai cinderamata Piala Dunia yang diproduksi Usaha Kecil Menengah (UMK) Indonesia yang dapat memproduksi berbagai cinderamata Piala Dunia sesuai dengan pesanan, termasuk pembuatan aksesoris hotel yang dapat digunakan untuk Piala Dunia. Ia mengatakan. Untuk hal tersebut Deperin dan Pemerintah Afsel perlu membicarakan penggunaan produk Indonesia lebih lanjut pada pertemuan selanjutnya.
"Nakh untuk yang ini , ….. siapa tahu Anda termasuk yang menonton sepakbola ke Afrika Selatan serta membeli oleh-oleh dari sana, cobalah teliti siapa tahu itupun BUATAN INDONESIA asli."
Perkembangan selanjutnya tidak termonitor oleh Penulis.
Sumber bacaan antara lain : http://nurfahmi.wordpress.com ; Metrotvnews.com; Wikipedia