Jumat, 12 April 2013

Asal-Usul : Makanan Kaleng, dan Pembukanya


Dikemas oleh : Isamas54
Proses penemuan makanan kaleng dan pembukanya tentu tidak semudah seperti kita yang hanya tinggal menggunakannya.


Makanan kaleng
Abad ke-18 baru saja lewat ...
Tentara-tentara Perancis di bawah komando Napoleon telah menaklukkan negara-negara tetangganya di Eropa. Tetapi di balik kemenangannya, mereka menghadapi permasalahan serius dengan bekal-bekal makanan yang cepat membusuk sehingga banyak tentara yang tewas akibat krisis makanan ini.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Napoleon mengusulkan semacam sayembara dengan dukungan pemerintah Perancis, koran Le Monde kemudian menawarkan 12.000 franc bagi siapa saja yang dapat membuat makanan lebih awet.
Sayembara itu pun dimenangkan oleh Nicolas Francois Appert pada 1809, yang berhasil membuat makanan bertahan lebih lama dengan memanaskannya di dalam wadah kaca bersumpal rapat. Sayangnya, membawa makanan dalam wadah kaca ke medan perang amat merepotkan.
Setahun kemudian masalah tersebut teratasi ketika Peter Durand dengan mengembangkan metode mengganti botol kaca dengan  tempat  berbentuk   silinder  berbahan timah atau besi tempa. 
Jadi jangan bayangkan bentuknya seperti kaleng seperti yang kita kenal sekarang, karena kaleng makanan generasi awal amat tebal.

Siapakah Nicolas Appert?
Nicolas Appert (Chalons-en-Champagne-Perancis, 1 Juni 1749) dikenal sebagai "bapak pengalengan" karena kontribusinya dalam menciptakan teknologi pengalengan (pengawetan makanan kedap udara) pertama yang ketika itu untuk tentara Perancis. Ia adalah seorang koki dan pembuat manisan di Paris yang tidak memiliki pendidikan formal, pemahaman teoritis kimia, bakteriologi, dan sterilisasi.
Bersamaan dengan itu Appert mempublikasikan bukunya yang berjudul The Art of Preserving All Kinds of Animal and Vegetable Substances for Several Years (Seni Mengawetkan Segala Jenis Hewan dan Sayuran untuk beberapa Tahun).   Buku ini kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, Bahasa Italia, Bahasa Swedia, dan sebagainya.
Pada tahun 1804 Appert membuka pabrik pengalengan pertama di dunia sebagai fasilitas eksperimental, setelah mendapat hadiah 12.000 franc dari Napoleon dan pabrik itu dibuka secara komersial pada tahun 1812.
Mekanisme pengawetan ini terbilang sangat sederhana, dimana makanan ditempatkan dalam stoples yang disegel dengan longgar, kemudian dibungkus dengan kanvas dan direndam dalam air mendidih selama beberapa waktu, selanjutnya mulut stoples ditutup dengan segel kedap udara.
Kekurangan dari metode ini adalah dapat merusak rasa makanan yang diawetkan karena pemanasan dilakukan dengan suhu yang tinggi.
Metode ini dengan cepat menyebar luas. Hanya satu dekade kemudian metode ini telah dikenal di Amerika. Akan tetapi metode ini kurang umum digunakan karena konsumen mengalami kesulitan dalam membuka segel kaleng, hingga seseorang bernama Yates menemukan alat pembuka kaleng pada awal abad ke-20.
Teori Appert ini tidak didasarkan atas teori ilmiah, dan baru dapat dijelaskan bertahun-tahun kemudian melaui eksperimen Louis Pasteur (Perancis, 1822) pada tahun 1856 melalui teori ‘Pateurisasi’ yang berawal dari mematikan bakteri pada susu melalui proses pemanasan, serta teorinya ‘Omne ovum ex vivo omne vivum ex ovo’ yang artinya kehidupan berasal dari telur dan telur dihasilkan mahluk hidup, atau secara ringkasnya mahluk hidup berasal dari mahluk hidup juga.

Alat pembukanya
Masa makanan kaleng generasi awal yang amat amat tebal tersebut belum ada pembukanya.  Sehingga untuk hal ini para tentara membukanya dengan sangkur di ujung senapan atau membenturkannya ke batu.  Begitu pula ketika era selanjutnya dimana makanan kaleng sudah menjadi konsumsi rumah tangga, orang-orang membukanya dengan palu dan pahat.
Setelah beberapa decade ..
Ezra Warner menciptakan pembuka kaleng pertama pada 1858.  Walaupun atas karya ini ada juga klaim yang menyatakan bahwa pembuka kaleng sudah ditemukan oleh Robert Yeates pada 1855 berupa alat berbentuk perpaduan bayonet dengan pisau melengkung berbentuk sabit.
Pada 1870, William Lyman memelopori dikembangkannya pembuka kaleng dengan roda berpisau yang bisa diputar.
Pada 1925, sebuah perusahaan bernama Star Can memperbaharui lagi teknologi pembuka kaleng dengan menambahkan roda bergerigi yang bisa diputar pada ciptaan Lyman. Roda bergerigi yang berada di bagian bawah roda pisau itu bergerak berlawanan arah dengan roda pisau.  
Prinsip itu pula yang dipakai pada pembuka kaleng bertenaga listrik yang mulai dipasarkan pada 1931.

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber editing bacaan a.l : Kompas 17/10/2012 dan m.merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar