Kaitan ASI dan payudara implant, Kesehatan ibu, Anak pertama, Tekanan
darah tinggi, dan kaitannya dengan Puting.
(1). ASI dan payudara implan
Seperti dikutip dari laman Methods of Healing, pemilik payudara implan
masih bisa menyusui bayinya dengan normal.
Rincian
Mempercantik bentuk dan ukuran payudara dengan bedah plastik sudah jamak
dilakukan wanita yang bernyali besar. Masalahnya, apakah mereka masih bisa
memberikan ASI kepada buah hatinya secara normal?
Ternyata, secara
umum,
implan payudara tak memengaruhi kemampuan menyusui dimana silicone dan
saline yang biasa tertanam di lapisan payudara masih cukup aman untuk aktivitas
menyusui.
Hanya
(a). Keberadaan silikon di dalam
lapisan payudara akan memengaruhi tingkat sensitivitas ujung payudara saat
menyusui, misalnya
tidak bisa merasakan aliran air susu ke mulut bayi. (b). Sejumlah
pakar masih menyimpan khawatir bahwa cairan implan akan menyusup dan
mengontaminasi air susu,
jika ini terjadi sangat berbahaya bagi bayi. Persoalan
itu masih menjadi perdebatan. Sejumlah pakar bedah plastik meyakini itu tak
akan terjadi karena molekul-molekul dalam implan silikon terlalu besar untuk
menyusup dan mencemari ASI.
(c). Kemungkinan
terburuk tetap ada bahwa pemilik impan payudara berisiko tak dapat menyusui
bayinya, tetapi
ini tergantung pilihan jenis bedah plastik,
idealnya suntikan implan harus dilakukan di bawah payudara atau di bawah
ketiak untuk meminimalisir efek terburuk.
Yang pasti
…
Di
balik kemampuannya memperbaiki penampilan tubuh secara instan, operasi plastik
tetap menyimpan sejumlah risiko berbahaya. Untuk itu pikirkan dan pelajari
dengan detail manfaat dan risikonya, sebelum memutuskan untuk melakukannya, jangan sampai
menyesal setelah operasi.
(Sumber : Vivanews.com 2011/8/28)
Catatan : sebagai bahan
pertimbangan, operasi tersebut
juga ditujukan untuk siapa?, Tks.
(2). ASI dan Kesehatan Ibu
Penelitian
Penelitian Women's
Health Study, yang melibatkan 139 ribu perempuan,
Hasil penelitian
Pada mereka yang
memberi ASI eksklusif, risiko darah tinggi berkurang 11%, kandungan lemak
berlebih dalam darah lebih rendah 19%, dan secara keseluruhan risiko penyakit
jantung berkurang 10%.
Selain itu, pada perempuan yang menyusui lebih dari setahun, risiko menderita kanker payudara dan kanker serviks lebih rendah 28%.
Selain itu, pada perempuan yang menyusui lebih dari setahun, risiko menderita kanker payudara dan kanker serviks lebih rendah 28%.
Tim peneliti juga
melihat perempuan yang memberi ASI eksklusif memiliki risiko depresi menopause
lebih rendah serta terhindar dari diabetes dan penyakit tulang.
The American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar bayi diberi ASI eksklusif sampai usia enam bulan. Selanjutnya, hingga usia 1 tahun, pemberian ASI didampingi dengan jenis makanan lain.
The American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar bayi diberi ASI eksklusif sampai usia enam bulan. Selanjutnya, hingga usia 1 tahun, pemberian ASI didampingi dengan jenis makanan lain.
(Sumber : www.mediaindonesia.com/read/2012/03/01)
(3). ASI dan anak pertama
Perempuan yang baru
melahirkan anak pertama cenderung gagal menjalankan ambisi untuk menyusui sang
bayi.
Penelitian dan
metoda
Penelitian yang
dilakukan dipimpin oleh Cria Perrine dari Pusat Pencegahan dan Pengawasan
Penyakit Amerika Serikat yang dipublikasikan lewat jurnal daring Pediatrics
dengan menyurvei sekitar 3.000 perempuan yang tengah hamil pada rentang
waktu 2005-2007. Mereka diminta menjawab sejumlah pertanyaan selama masa
kehamilan hingga pascamelahirkan.
Hasil penelitian
(a). Hanya dua pertiga perempuan yang berhasil
menjalankan niat memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif. Sebanyak 1.792 perempuan (60%) mengaku
berencana memberikan ASI eksklusif, mayoritas dari jumlah tersebut (85%)
mengaku akan memberi ASI eksklusif selama tiga bulan atau lebih, namun, pada
saat menyusui, hanya 32% yang menjalankan niat mereka.
(b). Perempuan yang menikah lebih berpeluang menjalankan rencana pemberian ASI jika dibandingkan dengan mereka yang membesarkan anak sendirian. (c). ASI eksklusif idealnya diberikan kepada bayi selama enam bulan.
(b). Perempuan yang menikah lebih berpeluang menjalankan rencana pemberian ASI jika dibandingkan dengan mereka yang membesarkan anak sendirian. (c). ASI eksklusif idealnya diberikan kepada bayi selama enam bulan.
(Sumber : mediaindonesia.com/read/2012/06/06)
Selingan …
Susu dan pelopornya
Dr
Verghese Kurien, dikenal sebagai pelopor revolusi putih India yang sering
disebut sebagai "tukang pengantar susu" paling terkenal di India yang
disebut telah mengubah industri susu India. Verghese Kurien telah meninggal dunia di rumah
sakit Muljibhai Patel Urological Hospital di Nadiad-India pada hari Minggu
(09/09/2012) dengan usia 90 tahun.
Dia memainkan peran penting dalam gerakan koperasi di industri susu yang membuat India dari negara defisit susu 40 tahun lalu menjadi produsen susu terbesar di dunia. Kehidupan profesionalnya didedikasikan untukmemberdayakan para peternak dan petani melalui koperasi.
Kurien sebagai sosok yang memberikan sumbangan besar di bidang pertanian, pembangunan daerah tertinggal dan industri susu, serta di sepanjang karirnya mengembangkan industri susu melalui koperasi.
Dia memainkan peran penting dalam gerakan koperasi di industri susu yang membuat India dari negara defisit susu 40 tahun lalu menjadi produsen susu terbesar di dunia. Kehidupan profesionalnya didedikasikan untukmemberdayakan para peternak dan petani melalui koperasi.
Kurien sebagai sosok yang memberikan sumbangan besar di bidang pertanian, pembangunan daerah tertinggal dan industri susu, serta di sepanjang karirnya mengembangkan industri susu melalui koperasi.
(news.detik.com/read/2012/09/09)
(4). ASI dan tekanan darah tinggi
Disebutkan, ibu
yang menyusui setidaknya enam bulan secara eksklusif mungkin memiliki risiko
lebih rendah terkena tekanan darah tinggi di kemudian hari.
Penelitian
Penelitian dipimpin
oleh Alison Stuebe di University of North Carolina, Chapel Hill, melalui sebuah
studi yang digelar di Amerika Serikat dan melibatkan lebih dari 50 ribu
perempuan yang hasilnya dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology.
Hasil penelitian
Hasil penelitian menambah bukti bahwa menyusui sangat bermanfaat bagi ibu serta bayi, meskipun tidak membuktikan bahwa menyusui adalah menyehatkan tekanan darah, kata para peneliti.
Sebelumnya, telah diketahui bahwa menyusui mampu melindungi bayi dari berbagai penyakit, seperti diare dan infeksi telinga. Dalam penelitian sebelumnya pun dikemukakan bahwa ibu yang menyusui memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.
"Adapun perempuan yang tidak pernah menyusui lebih cenderung untuk mengembangkan hipertensi jika dibandingkan dengan perempuan yang memberikan ASI eksklusif kepada anak selama enam bulan atau lebih," tulis Alison Stuebe seperti dikutip dari Reuters (2/11).
Secara umum, para ahli merekomendasikan bahwa bayi harus disusui secara eksklusif selama enam bulan pertama lalu dilanjutkan dengan kombinasi ASI bersama dengan makanan padat sampai berusia 1 tahun.
Stuebe dan timnya : (a). melihat korelasi antara menyusui dan risiko tekanan darah tinggi pada 56 ribu perempuan AS. Studi ini menemukan perempuan yang telah menyusui selama setidaknya enam bulan memiliki risiko lebih rendah mengembangkan tekanan darah tinggi daripada mereka yang memberikan susu formula, itu pun telah termasuk faktor-faktor lain seperti diet, olahraga, dan merokok. (b). tidak ada temuan yang membuktikan bahwa menyusui itu sendiri memberikan perlindungan jangka panjang dari tekanan darah tinggi, tapi masuk akal juga bahwa menyusui memiliki manfaat langsung. Penelitian pada hewan telah menemukan bahwa hormon oksitosin, yang terlibat dalam menyusui, memiliki efek pada tekanan darah.
Hasil penelitian menambah bukti bahwa menyusui sangat bermanfaat bagi ibu serta bayi, meskipun tidak membuktikan bahwa menyusui adalah menyehatkan tekanan darah, kata para peneliti.
Sebelumnya, telah diketahui bahwa menyusui mampu melindungi bayi dari berbagai penyakit, seperti diare dan infeksi telinga. Dalam penelitian sebelumnya pun dikemukakan bahwa ibu yang menyusui memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.
"Adapun perempuan yang tidak pernah menyusui lebih cenderung untuk mengembangkan hipertensi jika dibandingkan dengan perempuan yang memberikan ASI eksklusif kepada anak selama enam bulan atau lebih," tulis Alison Stuebe seperti dikutip dari Reuters (2/11).
Secara umum, para ahli merekomendasikan bahwa bayi harus disusui secara eksklusif selama enam bulan pertama lalu dilanjutkan dengan kombinasi ASI bersama dengan makanan padat sampai berusia 1 tahun.
Stuebe dan timnya : (a). melihat korelasi antara menyusui dan risiko tekanan darah tinggi pada 56 ribu perempuan AS. Studi ini menemukan perempuan yang telah menyusui selama setidaknya enam bulan memiliki risiko lebih rendah mengembangkan tekanan darah tinggi daripada mereka yang memberikan susu formula, itu pun telah termasuk faktor-faktor lain seperti diet, olahraga, dan merokok. (b). tidak ada temuan yang membuktikan bahwa menyusui itu sendiri memberikan perlindungan jangka panjang dari tekanan darah tinggi, tapi masuk akal juga bahwa menyusui memiliki manfaat langsung. Penelitian pada hewan telah menemukan bahwa hormon oksitosin, yang terlibat dalam menyusui, memiliki efek pada tekanan darah.
(mediaindonesia.com read/2011/11/02)
Selingan …
7 Fakta Menarik
Keindahan Payudara
Selain
membangkitkan hasrat seksual, payudara juga melambangkan kecantikan, dan feminitas,
serta bagian ini mungkin juga adalah hal hal pertama yang pria perhatikan pada
perempuan. Payudara mungkin bagian yang paling indah dari tubuh perempuan, selain bentuknya yang lembut, hangat, indah,
sensitif, seksi, dan berlekuk.
Apalagi
yang Anda ketahui seputar payudara perempuan? antara lain :
(a). Biasanya kiri lebih besar, walau agak sulit untuk melihat perbedaannya, yang pasti ukurannya tidak persis sama.
(a). Biasanya kiri lebih besar, walau agak sulit untuk melihat perbedaannya, yang pasti ukurannya tidak persis sama.
(b).
Rata-rata berat payudara 0,5 kg, masing-masing payudara menyumbang sekitar 4-5
persen lemak tubuh, dan akan bertambah gemuk seiring bertambahnya usia.
(c). Lebih dari 2 juta perempuan berpayudara palsu dengan rata-rata usia perempuan yang memakai implan berusia 34 tahun.
(d). Rentan terhadap goyangan seperti joging, berjalan dan aerobik bisa menyebabkan payudara terbentur sehingga pastikan selalu memakai bra tepat untuk melindunginya.
(e). Bisa berubah bentuk seperti ketika tidur tertelungkup dan sebaiknya selalu menjaga posisi tidur demi kekencangan. Agar bentuk payudara indah tempatkan bantal di bawahnya saat tidur. (mediaindonesia.com 2012/09/09)
(c). Lebih dari 2 juta perempuan berpayudara palsu dengan rata-rata usia perempuan yang memakai implan berusia 34 tahun.
(d). Rentan terhadap goyangan seperti joging, berjalan dan aerobik bisa menyebabkan payudara terbentur sehingga pastikan selalu memakai bra tepat untuk melindunginya.
(e). Bisa berubah bentuk seperti ketika tidur tertelungkup dan sebaiknya selalu menjaga posisi tidur demi kekencangan. Agar bentuk payudara indah tempatkan bantal di bawahnya saat tidur. (mediaindonesia.com 2012/09/09)
Kita lanjutkan …
(5). ASI dan puting
Memberikan ASI
eksklusif adalah keputusan terbaik yang dapat diberikan seorang ibu kepada
bayinya. Tetapi bila puting payudara rata atau terbalik ke dalam (inverted
nipples), apakah juga bisa menyusui dengan normal?
Penelitian
Penelitian
Penelitian
dilakukan Dr William Sears, Associate Clinical Professor of Pediatrics di School
of Medicine, University of California, Irvine.
Hasil penelitian
Semua perempuan
bisa menyusui meskipun puting payudaranya rata atau terbalik, karena bayi
menyusu pada areola, bukan pada puting.
Ketika bayi mulai
menempelkan mulutnya pada areola dan mulai menghisap hal itu akan menarik
puting keluar, bahkan ia bisa membuat puting "mekar" dalam ukuran
yang tepat sehingga mampu menghisap lebih banyak.
Bayi yang baru
lahir yang mampu menempel dan menghisap ASI dengan baik akan menjadi solusi
terbaik bagi puting payudara yang terbalik. Paling mudah jika bayi belajar
menyusu pada hari pertama atau keduanya setelah lahir, sebelum ASI keluar.
Pembengkakan cenderung membuat puting yang rata makin rata, yang membuat bayi
lebih sulit belajar menghisap. Kalau sudah begini, luangkan waktu lebih banyak
bersama bayi sejak awal, agar punya banyak waktu untuk berlatih menyusui.
Namun jika Anda masih mengalami kesulitan menyusui bayi karena kondisi puting payudara, silakan mencoba trik-trik berikut:
1. Perhatikan bagaimana bayi memperlakukan payudara dimana bayi seharusnya menggenggam payudara dengan mulut yang terbuka lebar.
Namun jika Anda masih mengalami kesulitan menyusui bayi karena kondisi puting payudara, silakan mencoba trik-trik berikut:
1. Perhatikan bagaimana bayi memperlakukan payudara dimana bayi seharusnya menggenggam payudara dengan mulut yang terbuka lebar.
2. "Buat"
puting untuk membuat lebih banyak jaringan payudara yang masuk ke dalam mulut
bayi. Pegang payudara pada areola, dengan jari-jari pada bagian bawah dan ibu
jari pada bagian atas. Tekan dengan ibu jari dan jari-jari, dan pada saat yang
sama mendorongnya kembali ke arah dada. Hal ini akan memanjangkan dan
menyempitkan areola, sehingga membuat bayi lebih mudah menyusu.
3. Gunakan pompa
ASI untuk menarik keluar puting payudara sebelum menyusui. Pompa ASI elektrik
berkualitas baik bisa Anda dapatkan di rumah sakit, dan akan menarik keluar
puting Anda tanpa merusaknya.
4. Coba kenakan breast
shells, semacam mangkuk plastik transparan yang didesain untuk puting yang
rata atau terbalik di sela-sela menyusui atau 30 menit sebelum menyusui. Breast
shells memiliki dua bagian: bagian belakang dengan lubang yang
memungkinkan puting untuk menonjol keluar, dan kubah bundar yang akan dipasang
di bagian dalam bra. Tekanan pada shell dari bra akan melawan areola,
yang secara bertahap meregangkan perlekatan dan membuat puting menonjol.
5. Jika bayi masih
terus kesulitan untuk menyusu, coba gunakan nipple shield, atau
pelindung puting yang dikenakan di sekeliling areola dan puting saat menyusui.
Berkonsultasilah dengan konsultan laktasi sebelum menggunakan alat ini, agar ia
dapat memberikan petunjuk penggunaannya tanpa memengaruhi produksi ASI. Bila
Anda tidak tahu cara penggunaannya, nipple shield memang bisa mengurangi
produksi ASI.
(Sumber : female.kompas.com/read/2011/12/16)
Keterangan
gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber
bacaan : tercantum dalam bacaan.
Bacaan lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar