Senin, 21 Maret 2011

Penghargaan Indonesian MAKE Study 2001


Sebanyak 96 organisasi di Indonesia masuk dalam nominasi Indonesian MAKE Study 2011(21/3/2011), diantaranya 25 organisasi adalah merupakan finalis 2010 yang secara otomatis menjadi nominator pada tahun ini.


Indonesian MAKE (Most Admired Knowledge Enterprise) merupakan penghargaan dan pengakuan yang diberikan terhadap organisasi yang mengelola pengetahuan dalam mendukung organisasinya. Pertama kali Indonesian MAKE pada tahun 2005 diselenggarakan oleh Dunamis Organization Services yang bekerja sama dengan Teleos-Inggris yang merupakan badan penelitian di bidang knowledge management dan intellectual capital.  Untuk tahun 2011 terdapat nominator 96 organisasi.

Manfaat dan Nominasi
Manfaat adanya MAKE bagi organisasi-organisasi adalah untuk melakukan benchmark kesuksesan mereka dalam strategi mengelola pengetahuan dibandingkan dengan pesaing atau perusahaan lainnya. Adapun parameter yang digunakan panelis dalam menilai suatu organisasi atau perusahaan layak untuk mendapat penghargaan dan pengakuan paling dikagumi dari segi ilmu pengetahuan (most admired knowledge enterprise) terdiri dari 8 (delapan) dimensi kinerja pengetahuan atau yang disebut 8 (delapan) Kriteria MAKE sebagai berikut :
    1. Menciptakan budaya perusahaan yang didorong oleh pengetahuan.
    2. Mengembangkan knowledge workers melalui kepemimpinan senior.
    3. Menyajikan produk/jasa/solusi berbasis pengetahuan.
    4. Memaksimalkan modal intelektualitas perusahaan.
    5. Menciptakan lingkungan untuk berbagi pengetahuan secara kolaboratif.
    6. Menciptakan suatu organisasi pembelajar.
    7. Memberikan nilai tambah berdasarkan pengetahuan pelanggan.
    8. Mentransformasikan pengetahuan perusahaan menjadi nilai tambah
        untuk pemegang saham (atau societal capital bagi perusahaan nirlaba).

Keikutsertaan suatu organisasi atau perusahaan dalam mengikuti ajang ini tidak dapat dilakukan dengan mengajukan diri, namun diusulkan sebagai nominasi oleh panelis dan peer group, tahapan ini disebut Tahap Nominasi. Kemudian tahap selanjutnya yaitu Tahap Seleksi yaitu tahapan dimana para panelis memilih 5 (lima) Finalis dari Daftar Nominasi dengan persyaratan lulus seleksi apabila mendapat minimal 10% dari suara panelis. Tahap Penilaian merupakan  tahapan pemberian penilaian untuk setia kriteria dengan skor maksimal 100 poin sehingga total skor maksimal adalah 800 poin. Finalis yang memperoleh nilai tertinggi dan finalis yang memiliki selisih skor tidak lebih dari 10% dinyatakan sebagai pemenang.

Penyelenggaraan
MAKE (Most Admired Knowledge Enterprise) Study pertama kali diadakan pada tahun 1998 oleh Teleos yang bekerjasama dengan KNOW Network. Teleos adalah sebuah badan penelitian mandiri di bidang knowledge management dan intellectual capital. The KNOW Network adalah sebuah komunitas organisasi seluruh dunia berbasis internet yang berdedikasi menggapai kinerja superior melalui benchmarking, networking dan best practice knowledge sharing. Benchmarking dapat dilakukan dengan antara lain bercermin pada Pemenang the Most Admired Knowledge Enterprises (MAKE).
Dunamis Organization Services, merupakan mitra berlisensi dari FranklinCovey - sebuah organisasi global yang memberikan pelatihan di bidang Pengembangan Kepemimpinan dan Eksekusi, berdiri sejak tahun 1991, serta memiliki cabang di 147 negara sejak 1992.  Di Indonesia, klien-klien Dunamis Organization Services meliputi berbagai sektor industri berskala multinasional, nasional hingga pemerintahan.  Dunamis Organization Services juga menyediakan solusi-solusi berkelas internasional di bidang Corporate Culture, Knowledge Management dan Sistem Human Capital.
Dunamis Organization Services mendapatkan lisensi penuh untuk wilayah indonesia dari Teleos dan The Know Network tahun 2005 dan merupakan Inagurasi indonesia MAKE Study pertama di Indonesia menjadi momen bersejarah bagi dunamis organization services dalam mencapai misinya ‘we enable greatness in people and organization anywhere’.

Sebagaimana make study di global Asia , Eropa, Amerika utara dan Jepang,  Indonesian MAKE Study juga didasarkan pada kerangka kerja dan metodologi  MAKE yang ditujukan untuk mengidentifikasi organisasi yang berkedudukan di Indonesia yang memiliki performa lebih baik daripada perusahaan sejenis dengan rata-rata pertumbuhan modal intelektual dan transformasi pengetahuan perusahaan menjadi penciptaan kekayaan, juga menggunakan metode Delphi yakni melalui tiga maksimum empat inerasi sebagai upaya pengembangan consensus diantara ekspert panel (panelis)

Sejarah dan perkembangannya
Setelah tumbuh di Inggris, pada tahun 1999 studi ’MAKE’ ini berkembang lebih lanjut menjadi MAKE Amerika Utara dan MAKE Eropa, hingga MAKE Asia di tahun 2000.
Untuk Indonesia sendiri MAKE diselenggarakan pada tahun 2005 (sebelumnya sudah didahului Jepang di tahun 2002), dimana pada tahun ini  terdapat 49 Nominasi organisasi yang diusulkan dan yang lulus tahapan seleksi sebanyak 12 organisasi. Unilever Indonesia, Bank Indonesia dan Bank Danamon dinyatakan sebagai 3 (tiga) pemenang yang kemudian diikutsertakan dalam Asian MAKE yang akhirnya Unilever Indonesia masuk sebagai jajaran pemenang MAKE Asia.
Di tahun 2006, dari 67 Nominasi terpilih 15 Finalis dimana Unilever Indonesia  kembali dinyatakan sebagai salah satu dari 3 (tiga) pemenang yang kemudian juga berhasil meraih penghargaan dalam Asian MAKE tahun 2006. Walaupun di tahun 2007 Unilever Indonesia kembali menjadi salah satu pemenang dalam Indonesian MAKE, namun pada tahun ini Asian MAKE diraih oleh Astra Indonesia. Di tahun 2008, Asia MAKE diraih oleh 2 (dua) pemenang dari Indonesia yaitu Unilever Indonesia dan Astra Internasional yang pada tahun sebelumnya juga pernah meraih penghargaan serupa. Unilever Indonesia ternyata memiliki kualifikasi yang sangat baik yang dibuktikan dengan terpilihnya kembali menjadi pemenang Indonesia MAKE dan Asian MAKE di tahun 2009. Dan di tahun 2010, Asian MAKE diraih oleh  Unilever Indonesia dan United Tractors.

Proses seleksi tahun 2011
Saat Pembukaan 2011 Indonesian Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Nomination (10/3/2011), Satyo Fatwan, Managing Partner Dunamis Organization Services sekaligus Chairman 2011 Indonesian MAKE Study menyampaikan :
(1).  Di era knowledge economy saat ini, organisasi-organisasi yang sukses dan berhasil memenanangkan persaingan, adalah organisasi-organisasi yang mampu mentransformasikan knowledge yang mereka miliki menjadi aktivitas-aktivitas bisnis sehari-hari. Organisasi-organisasi tersebut berhasil memanfaatkan knowledge untuk menciptakan ide dan produk yang bernilai jual tinggi,”
(2).  Beberapa temuan menarik dalam Asian MAKE Study, diantaranya bahwa saat ini organisasi-organisasi di Asia hanya menjaga intellectual property yang mereka miliki saja namun belum mengelolanya secara strategis, sementara itu trend perkembangan knowledge management baik di Asia maupun secara global adalah penggunaan web 2.0 dan social network sebagai bagian dari infrastruktur knowledge management.
Acara yang bertemakan ‘Transform: Knowledge into Action’ yang dihadiri kurang lebih 150 peserta diakhiri dengan acara dimana para peserta yang hadir melakukan proses nominasi dengan menuliskan nama organisasi yang mereka nilai memiliki pengelolaan knowledge management yang patut dikagumi dan layak masuk nominasi dalam 2011 Indonesian MAKE Study.
Setelah tahapan nominasi ini, dilakukan tahapan seleksi oleh para panelis yang terdiri dari para pemimpin bisnis dan KM Expert untuk menentukan finalis dan tahapan skoring atau pemberian nilai bagi para finalis yang telah mengumpulkan bukti-bukti pengelolaan KM yang telah mereka lakukan.
Untuk tahun 2011 ini, tahapan scoring dilakukan berbeda dengan dilakukannya Finalist Expo, dimana para finalis untuk dapat menampilkan upaya-upaya KM yang telah mereka lakukan dan para panelis akan langsung melakukan penilaian sekaligus tanya jawab dengan para peserta.
Puncak acara 2011 Indonesian MAKE Study akan dilaksanakan pada 20 Juli 2011 dengan diumumkannya para pemenang Indonesian MAKE Study serta diserahkannya 2011 Indonesian MAKE Award.  
Nominasi Tahun 2011
Sebanyak 96 organisasi di Indonesia masuk dalam nominasi Indonesian MAKE Study 2011, Senin (21/3). Dari 96 organisasi tersebut 71 di antaranya dipilih oleh peserta yang menghadiri 2011 Indonesian Make Nomination. Sementara 25 organisasi lainnya merupakan finalis 2010 yang secara otomatis menjadi nominator pada tahun ini.
Jumlah organisasi yang masuk dalam nominator tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa organisasi-organisasi di Indonesia dinilai telah banyak yang berbasis pengetahuan.
Partisipasi orgainsasi dalam 2011 Indonesian Make Study diharapkan makin memperluas benchmark knowledge strategy organisasi di Indonesia.

Ke-96 organisasi itu masing-masing:

1. Adaro Energy
2. Adira Dinamika Multi Finance
3. Agung Podomoro Group
4. Alleira Batik
5. Antam
6. Anugerah Argon Medica
7. Aplikanusa Lintasarta
8. Artajasa Pembayaran Elektronis
9. Arya Medic Group
10. Asia Pulp & Paper
11. Askes
12. Astra Daihatsu Motor
13. Astra International
14. Asuransi Syariah Mubarakah
15. Badak NGL
16. Bakrie & Brothers
17. Bank Danamon Indonesia
18. Bank Indonesia
19. Bank Kesawan
20. Bank Mandiri
21. Bank Muamalat Indonesia
22. Bank Sinar Harapan Bali
23. Bank Sumsel Babel
24. Bank Syariah Mandiri
25. BCA
26. Binus University
27. Blue Bird Group
28. BNI
29. BRI
30. Chevron-Pacific Indonesia
31. CIMB Niaga
32. Commserv Network Indonesia
33. Dexa Medica
34. Ericsson Indonesia
35. Federal International Finance
36. Garuda Indonesia
37. Garudafood
38. General Electrics Indonesia
39. GMF Aero Asia
40. HM Sampoerna
41. Holcim Indonesia
42. Huawei Tech Investment
43. Hyundai Motor
44. Indonesia Power
45. Indosat
46. IPB
47. ISS Indonesia
48. ITB
49. Jamsostek
50. Jamu Air Mancur
51. Kaskus.com
52. Kompas Gramedia
53. Krakatau Daya Listrik
55. LG Electronics Indonesia
56. Martha Tilaar
57. Medco Energi Internasional
58. Metro TV
59. Microsoft Indonesia
60. Multimedia Nusantara (Metra)
61. Mustika Ratu
62. Octovate Group
63. Pama Persada Nusantara 
64. Pertamina
65. Pertamina EP
66. Pertamina Hulu Energi
67. Perusahaan Gas Negara
68. PLN
69. PP London Sumatera Indonesia
70. PPM Management
71. Radio Prambors
72. Rekayasa Industri
73. Sarimelati Kencana (Pizza Hut  Indonesia)
74. Semen Padang
75. SIGMA
76. SMART
77. Sriwijaya Air
78. Sucofindo
79. Sumber Alfaria Trijaya
80. Surabaya Plaza Hotel
81. Surveyor Indonesia
82. Telekomunikasi Indonesia
83. Telekomunikasi Seluler
84. Tempo Inti Media
85. Tiga Pilar Food
86. Tigaraksa Satria
87. Tiki JNE
88. Toyota Astra Motor
89. Triputra Group
90. Unilever Indonesia
91. United Tractors
92. United Tractors Pandu Engineering
93. Universitas Brawijaya Malang
94. Universitas Indonesia
95. Wijaya Karya
96. XL Axiata.


Keterangan Gambar : diambil dari internet
Sumber a.l :  vibizmanagement.com … 19/1/2011, www.metrotvnews.com … 2011/03/21, dunamis.co.id ... 11/3/ 2011

2 komentar:

  1. Maaf sepertinya ada yang terlewat antara nomer 53 diloncati ke 55 .. itu perusahaan apa terimakasih

    BalasHapus
  2. Mhn maaf, untuk kelengkapan (adanya nomor yg terlewat) dapat dilengkapi dari sumber lain. Tks banyak.

    BalasHapus