Lalaban merupakan teman makanan yang tidak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat Sunda tempo dulu, namun sekarang sudah menjadi kebiasaan nasional.
Disebagian besar wilayah di Indonesia khususnya di dataran
Sunda, lalaban sudah merupakan budaya yang tidak dapat dipisahkan sejak dahulu
dalam kehidupan masyarakat, khususnya untuk teman jamuan makan. Lalaban atau lalab memiliki arti tersendiri
dalam kehidupan tradisi di pedesaan, namun sekarang sudah merupakan bagian dari
lingkungan kehidupan modern masyarakat kota.
Sudah tidak aneh lagi, lalapan menjadi primadona hampir di
setiap kesempatan dan jamuan makan, selalu hadir menjadi pelengkap yang selalu
dinanti, sehingga kurang afdol rasanya bila makan tidak ada lalapan.
Batasan
(a). Lalaban, lalab, atau lalapan adalah merupakan
jenis makanan yang berasal dari bagian tumbuh – tumbuhan, biasanya daun, pucuk,
buah muda, biji tanaman segar dan buah.
(b). Memakan lalapan,
dapat dilakukan : (a). langsung dimakan
mentah tanpa direbus terlebih dahulu, seperti mentimun, terong hijau bulat,
kacang panjang, kol dan jenis lainnya. (b).
direbus terlebih dahulu seperti daun singkong, daun papaya, labu dan
jenis lain, sebelum dinikmati.
Jenis atau ragam
Dari catatan lama tentang adat, kebiasaan dan tradisi orang
Sunda, serta dalam perkembangannya, jenis dan ragam dari lalaban adalah :
(a). “Tempo Doeloe”
Lalab “tempo doeloe” umumnya berbentuk daun muda atau pucuk
tanaman dari tumbuh-tumbuhan liar, baik yang ditemukan di hutan, sawah, kebun
serta tempat-tempat lainnya. Sedangkan keberadaan jenisnya yaitu : masih
bisa/mudah dibeli atau didapatkan (a.l jambu mede, jambu bol, koang, kosambi,
kemang), masih bisa ditemukan/langka (a.l kihapit, lampeni, mareme, dan putat),
masih bisa didapatkan di pedesaan (a.l antanan, gelang, gewor, godobos, jotang,
jonge, sintrong dan senggang).
(b). Di tempat kondangan
Kehadiran lalab dan sambal pada acara kondangan di Jawa Barat
bahkan di tingkat nasional, sudah merupakan hal yang umum dan biasa. Secara tidak langsung dapat mengurangi
peningkatan kadar kolesterol dalam darah yang diakibatkan makanan berlemak. Tercatat lebih dari 10 jenis lalab yang
umumnya ditemukan pada acara kondangan seperti kubis, buncis, ketimun, labu
muda, paria, kacang panjang, imba (kedondong cina), daun ketela, terung,
tespong dan surawung.
(c). Rumah makan Sunda
Keberadaan rumah makan ke-Sunda-an ternyata bukan hanya di
daerah Jawa Barat saja, tetapi sudah merambah ke daerah di luar Jabar. Lalab
sambal merupakan daya tarik yang khas pada rumah makan Sunda disamping pepes
ikan, cobek ikan, ikan bakar dsb. Rasanya
makanan kurang nikmat kalau didalam menunya tidak terhidang lalab dengan
sambalnya. Beberapa jenis lalab yang sudah biasa dihidangkan adalah daun ketela
pohon, jaat, jengkol, leunca, petai, seladah air, serawung, terung dan tespong.
(d). Kembali ke alam
Lalab atau sayuran merupakan makanan berserat, sangat
penting untuk memenuhi kebutuhan serat setiap hari, hal ini bisa terhindar dari
masalah pencernaan (sembelit atau susah buang air besar). Dengan memakan lalab dan sayuran mentah akan
banyak manfaatnya untuk kesehatan dan kebugaran tubuh serta kehalusan dan
keindahan kulit, terutama untuk kulit muka wanita. Kalau masyarakat Barat
(khususnya Eropa dan Amerika) bangga terhadap makanan segar asal tanaman yang
disebut salads, maka masyarakat Indonesia juga bangga dengan “lalab” khususnya
bagi kalangan masyarakat Sunda.
Lalaban ini sudah merupakan bagian dari program WHO “back to
nature” atau makanan kaya serat, mineral dan vitamin untuk kesehatan dan
kebugaran.
(e). Obat tradisional
Obat peningkat “gairah”, tidak selamanya harus berasal dari
obat hasil pabrikan yang mengandung banyak unsur kimia. Tanaman sejak pucuk, daun, bunga, buah, batang
dan umbi banyak mengandung zat gizi yang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan
tubuh. Walaupun secara terus menerus
dikonsumsi (sesuai porsi) maka tidak mempunyai efek samping bahkan berkhasiat
sebagai obat untuk meningkatkan gairah.
Beberapa lalab yang berkhasiat untuk pencegahan dan penyakit
adalah sebagai berikut:
(a). Kencing manis/diabetes mellitus: bisa
diobati dengan 3 jenis makanan/lalab, yaitu koneng gede, temulawak, jengkol dan
petai.
(b). Penyakit Maag: bisa diobati dengan kunyit (kunir
atau koneng), caranya adalah dengan memarut kunyit, tambahkan air matang,
disaring tambahkan sebutir kuning telur, dan diminum setiap hari setelah
sarapan pagi.
(c). Obat lemah syahwat dan awet muda: dengan mencampur
5 buah kembang sirih kering ditambah sedikit merica dan ragi kue, digerus
hingga hancur menjadi tepung.
(d). Obat peningkat “gairah”: Kalau rutin
memakan biji wijen, biji waluh/labu besar, ginseng, dikeringkan dan dibuat
serbuk serta diseduh air akan bisa meningkatkan gairah.
(e). Bau mulut dan badan: Dengan sering makan
lalab daun beluntas atau meminum rebusan daun sirih.
Cara menghidangkan
Bagi penikmat lalapan, tentu sudah tahu mengenai pendamping
yang pas untuk menikmati makanan yang satu ini, yaitu dipadukan dengan sambal
terasi. Sambal terasi ini yang biasanya
terbuat dari cabai, tomat, garam, dan terasi yang sudah dibakar serta bahan
lain sesuai selera. Selain itu, sambal
juga diyakini mampu menambah dan meningkatkan nafsu makan bagi para
penikmatnya.
Menikmati lalapan dengan sambal terasi yang masih berada di
atas cobek tentu memiliki kenikmatan tersendiri.
Selamat Menikamati Lalaban dan Sayuran Sunda ...
Selamat Menikamati Lalaban dan Sayuran Sunda ...
Keterangan gambar
: dari internet
Sumber bacaan a.l
: sundanet.com
2008/10/2008, lifestyle. kompasiana.com 2011/05/20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar